Potensi Material Bioaktif Sebagai Agen Remineralisasi Dentin
Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D mengukuhkan Prof. Dr. Ratna Meidyawati, drg., Sp.KG(K)., bersama empat guru besar lainnya dari Fakultas Kedokteran Gigi UI, pada kegiatan sidang terbuka upacara pengukuhan Guru Besar (GB) yang berlangsung pada Sabtu lalu (24/4). Kegiatan pengukuhan ini dilakukan secara virtual, diikuti oleh Prof. Dr. drg. Hj. Melanie Sadono Djamil, M. Biomed, PBO (Ketua Konsil Kedokteran Gigi Indonesia), dan Dr. drg. Galih Sampoerno, M.Kes, Sp.KG(K) (Plt. Ketua Kolegium Konservasi Gigi).
Prof. Ratna menyampaikan pidato pengukuhannya yang berjudul “Potensi Material Bioaktif sebagai Agen Remineralisasi Dentin”. Ia menjelaskan bahwa karies gigi merupakan proses hilangnya kandungan mineral di gigi yang dipicu oleh bakteri ataupun penyimpangan pola hidup seperti diet berlebihan. Karies gigi sampai saat ini masih menjadi penyakit gigi dan mulut dengan jumlah tertinggi di Indonesia.
Menurutnya, saat ini telah terjadi perubahan paradigma dalam upaya restorasi gigi pada penyakit karies yaitu apa yang disebut konsep Minimal Intervention Dentistry (MID). MID adalah sebuah konsep pembuangan karies terbatas hanya pada dentin yang terinfeksi, dan mempertahankan affected dentin yaitu jaringan karies bebas bakteri yang masih dapat dilakukan remineralisasi.
Pada umumnya, remineralisasi dentin lebih sulit dilakukan dibandingkan upaya pada email karena banyaknya matriks organik pada dentin. Remineralisasi pada dentin terbagi menjadi dua metode yaitu remineralisasi konvensional menggunakan larutan yang mengandung ion kalsium, fosfat serta fluoride, dan metode kedua, yaitu Guided Tissue Remineralization (GTR), sebuah upaya remineralisasi kolagen gigi menggunakan nanoteknologi dengan bahan dasar material bioaktif untuk mencapai hasil remineralisasi yang lebih baik.
“Bahan remineralisasi natural (bioaktif) seperti teh hijau, teh hitam, biji anggur, chitosan, dan sekam padi yang mengandung material berskala nano mampu memicu remineralisasi yang lebih baik dibandingkan upaya konvensional. Sampai saat ini, penelitian untuk bahan remineralisasi sintetik dan natural terus dikembangkan di Departemen Konservasi Gigi FKG UI,” ujar Prof. Ratna. Material remineralisasi yang ideal diharapkan dapat meningkatkan deposisi dentin reaktif dan meremineralisasi affected dentin.
Di akhir pidatonya, beliau menyimpulkan dengan adanya pembaruan pada ilmu remineralisasi dentin, diharapkan dapat mengembalikan sifat fisik jaringan dentin. Selain itu, metode baru ini juga berpotensi untuk menjadi pilihan protokol perawatan dokter gigi untuk mempertahankan vitalitas pulpa gigi seoptimal mungkin dan jaringan gigi dapat difungsikan seperti semula.
Prof. Ratna menyelesaikan semua jenjang pendidikannya di UI, dimulai dari Pendidikan Sarjana dan Profesi Dokter Gigi yang ia selesaikan pada kurun waktu 1977-1982, untuk kemudian melanjutkan Pendidikan Dokter Spesialis I, Doktoral, dan Spesialis II pada kurun waktu 2001-2006. Sepanjang kariernya, ia termasuk seorang dokter yang aktif menulis karya ilmiah. Dalam waktu 10 tahun terakhir, ia menghasilkan 70 publikasi ilmiah skala nasional dan internasional. Berkat keaktifannya menulis, ia pernah mendapat penghargaan Penerima Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dan Jurnal Internasional, dan penghargaan Dosen Berpretasi dari FKG UI.